Minggu, 15 Maret 2015

Analisis Lingkungan Pemasaran

                           "Analisis lingkungan pemasaran"

Analisis Lingkungan Pemasaran

berikut ini adalah hasil perkuliahan saya dengan bapak amril muhammad SE, MPd

-          Marketing environment/ Lingkungan pemasaran
The actors and te forces  outside marketing that affect marketing management’s ability to develop and maintain successful transactions with its targets costumers.

1.       Microenvironment

- The forces close to the company that affect its ability to serve its targets costumers.
- The company itself, suppliers, market channel firms, costumer markets, competitors, and public.
marketting management's job is to attack and build relationship with customers by creating customer value and satisfaction
- however, marketting managers cannot accomplish this task one
-their success depends on another factors microenvironment

a.       The company
1)      Top management
2)      Finance (kemampuan keuangan)
3)      Riset and development
4)      Purchasing (pembelian)
5)      Manufacturing(Proses produksi: kualitas, jumlah, fitur, dll.)
6)      Accounting

b.      Suppliers
Provides the resources needed by the company to produce its goods and services.
1)      Watch supply avaliability(meneliti semua aspek kemampuan)
2)      Monitor the price trend of their key inputs

c.       Marketing intermediaries
1)      Firms that help the company to promote, sell, and distribute its good to final buyer
2)      They include resellers, physical distribution firm, marketing services agencies, and financial
intermediaries.

d.      Costumers
1)      Costumers markets
2)      Business markets
3)      Reseller markets
4)      Government markets
5)      International markets

e.      Publics
1)      Financial publics
2)      Media publics
3)      Government publics
4)      Citizen-action publics(kelompok-kelompok demo)
5)      Local publics
6)      General publics
7)      Internal publics

2.       Macroenvironment

a.       Demographic environment
1)      Size
2)      Density
3)      Location
4)      Age
5)      Gender
6)      Race
7)      Occupation
8)      Other statistic

b.      Economic environment
1)      Buying power
2)      Spending pattern

c.       Natural environment
1)      Shortage of raw materials(ketersediaan bahan baku)
2)      Increased cost of energy (kenaikan biaya energi)
3)      Increased pollution
4)      Government intervention in natural resources management

d.      Technological environment
1)      New technologies
2)      Creating new product
3)      Market opportunities
4)      Fast pace of technological change
5)      High R&D budgets
6)      Concentration on minor improvement
7)      Increased regulation

e.      Political environment
1)      Laws
2)      Government agencies
3)      Pressure groups
4)      Legislation regulating business
5)      Changing government

f.        Cultural environment
1)      Persistance of cultural values(menjaga nilai budaya)
2)      Shifts in secondary cultural values
2.a People’s view of themself
2.b People’s view of others
2.c People’s view of organization
2.d People’s view of society
2.e People’s view of nature
2.f  People’s view of universe

Key Concept 2 : Service Inseparability

Pengertian Service Inseparability


A.     Service inseparability

      Inseparability : pelayanan (jasa) yang dijual tidak terpisahkan dari orang yang memasarkan.Pelayanan (jasa) diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Service provider(penyedia jasa) dan customer (pelanggan) akan bertemu secara langsung maupun tidak langsung sehingga hal ini mempengaruhi kualitas pelayanan (jasa) dan karena itu pula tidak dapat distandarisasi

     Tidak terpisahkan (inseparability). Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi, seperti bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen.
contohnya:

Sebuah tukang cukur adalah bagian dari layanan potongan rambut yang ia memberikan kepada pelanggannya. Potongan rambut yang dikirim ke dan dikonsumsi oleh pelanggan secara bersamaan. Sebaliknya, bahwa pelanggan yang sama dapat mengkonsumsi makanan cepat saji burger beberapa jam setelah pembelian

Sumber
http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/kualitas-pelayanan.html 

Tanpa Batas. "Inseparability." Tanpa Batas Pemasaran. Tanpa Batas, 27 Juni 2014. Diakses 17 Maret 2015 dari https://www.boundless.com/marketing/textbooks/boundless-marketing-textbook/services-marketing-6/services-versus-products-49/inseparability-247-4630

https://ariedurian.wordpress.com/2011/10/14/pemasaran-jasa/  diambil pada tanggal 08 maret 2015 jam 22:49 WIB

JASA


Minggu ke-5 perkuliahan manajemen pemasaran dengan 

bapak amril muhammad. SE, MPd :

Pada tanggal 03-03-2015 hari selasa kami mempelajari konsep dasar jasa, dalam hal ini saya mencatat beberapa hal yang dijelaskan pak amril yaitu:

 Jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang keluarannya tidak berbentuk product fisik, mendapat nilai tambah (seperti kenyamanan, terhibur)

 Kotler berpendapat bahwa jasa adalah aktivitas atau menfaat yang disediakan salah satunya tdk berwujud dan tidak mengakibatkan pemilikan apapun, yang mungkin terkait dengan produk fisik (bahan elektronik atau teknologi)

 Adrian Payne: jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.

 Menurut saya sendiri sama halnya yang dijelaskan pak amril, jasa itu berbentuk suatu pelayanan bisa berupa kesehatan dll yang membuat pelanggan atau konsumen merasa terhibur, senang, merasa puas, dll
 Karakterristik jasa ada 4 yaitu:
• Intangibility (tidak dapat dirasa, diraba, dicium, sebelum jasa itu dibeli (mengambarkan jasa itu sebuah kinerja)
• Inseparability ( tanpa wujud)
• Variability (bervariasi bentuk, kualitas, jenis)
• Perishability (komoditas jasa tak tahan lama, tidak dapat disimpan)

 Kunci sukses jasa ada 5 yaitu :
• Renewing the service offfering : memperbaharui pelayanan
• Localizing the point of service system : menaruh lokasi pemasaran jasa ditempat yang tepat
• Leveraging the service contract : pengaruh perjanjian jasa
• Using information power strategically : menggunakan informasi strategis untuk mengambil keputusan
• Determining the strategically value of a service bussiness : menentukan nilai strategis

key concept 1- Satisfaction


A. KONSEP KEPUASAN

1. Menurut supranto dan nanda mengenai konsep kepuasaan pelanggan yaitu :
Saat outlet atau merek yang performansinya rendah tidak akan mengakibatkan kepuasan atau kekecewaan akan tetapi sebagai penggantinya terjadi “non satisfaction” artinya konsumen mungkin merasa kecewa atau “engage in complaint behavior”. Namun demikian, pembelian ini tak akan memperkecil kemungkinan bahwa konsumen akan mencari alternatif yang lebih baik, kalau yang akan datang menghadapi masalah yang sama. Namun sebaliknya dengan performansinya yang tinggi akan mengakibatkan adanya kepuasan pada pelanggan.
2. Dwayne berpendapat dalam bukunya mengenai konsep kepuasan pelanggan bahwa :
“Everyone know what satisfaction is, until asked to give a definition. Then, it seems, nobody knows” this quote from richard oliver, respected expert and long-time writer and researcher on the topic of customer satisfaction, expresses the challenge of defining this most basic of customer concepts. Building from previous definitions, oliver offers his own formal definition:
Satisfaction is the consumer’s fulfillment response. It is a judgement that a product or service feature, or the product or service it self, provides a pleasurable level of consumption-related fulfillment.
In less technical terms, we interpret this definition to mean satisfaction is the consumer’s evaluation of a product or service in terms of whether that product or service has met the customer’s needs and expectations. Failure to meet needs and expectations is assumed to result in dissatisfaction with the product or service.



Terjemahan : 
"Semua orang tahu apa kepuasan, sampai diminta untuk memberikan definisi. Kemudian, tampaknya, tidak ada yang tahu "kutipan dari richard oliver, penulis dan peneliti pada topik kepuasan pelanggan, mengungkapkan tantangan mendefinisikan ini paling dasar dari konsep konsumen . Membangun dari definisi sebelumnya, oliver menawarkan definisi formal sendiri:
Kepuasan adalah respon pemenuhan perasaan puas konsumen. Ini adalah penilaian bahwa suatu produk atau fitur layanan, atau produk atau jasa itu sendiri, menyediakan tingkat menyenangkan pemenuhan kualitas konsumsi terkait.
kita menafsirkan definisi ini berarti kepuasan konsumen evaluasi produk atau jasa dalam hal apakah itu produk atau jasa telah memenuhi kebutuhan pelanggan dan harapan. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan diasumsikan menghasilkan ketidakpuasan dengan produk atau jasa. 


Sumber:
Dwayne, Service Marketting, (the mc graw-hill companies,2009) hal 104
Supranto dan nandan, perilaku konsumen & strategi pemasaran ,( Mitra Wacana Media, 2011), h.237

MANAJEMEN PEMASARAN


Minggu ke-3 perkuliahan manajemen pemasaran dengan

bapak amril muhammad. SE, MPd


A. Manajemen pemasaran

Beberapa materi disampaikan oleh pak amril mengenai mengapa mempelajari pemasaran, namun sebelum mempelajari hal tersebut pak amril mengenalkan beberapa mahasiswa yang ia bimmbing dalam proses pengerjaan skripsinya, dari 2 orang mahasiswa tersebut saya mengambil kata kunci, bahwa:


1. Kuliah dengan pak amril wajib yang namanya sabar
2. Dalam tempat untuk magang harus mempunyai link agar mudah untuk melakukan yang namanya magang baik di lembaga pendidikan maupun tidak
3. Apabila kita bisa melewati kuliah-kuliah dengan pak amril maka dalam pengerjaan skripsi akan mudah

Saya merasa ke-3 hal tersebut benar, karena dari yang point pertama pengalaman saya ketika mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas pertama saya dengan pak amril memang membutuhkan anyak kesabaran, karena 2 kali saya mencoba mengumpulkan tugas, 2 kali pula saya ditolak, namun tugas ke-2 insyaalah saya tidak ingin salah lagi karena sudah tau point salahnya dimana.

Untuk point ke-2 dan ke-3 mungkin saya belum merasakan gimana susahnya mendapatkan tempat untuk magang bagaimana mengerjakan skripsi, namun pendapat kedua kakak senior saya yang sudah lulus 3,5 tahun itu menjadi motivasi untuk menyelesaikan kuliah dengan waktu 3,5 tahun dan mempunyai bekal ilmu yang banyak untuk bekerja dimanapun Allah menempatkannya nanti.

Mengenai kuliah minggu ke-3 kemaren pak amril memberikan materi mengenai kenapa mempelajari yang namanya marketting atau pemasaran, materi yang diberikan dan yang saya catat dan penting menurut saya yaitu:
 Banyak faktor untuk membuat bisnis yang berhasil : fokus terhadap pelanggan dan melakukan pemasaran yang baik.
 Manajemen pemasaran adalah proses sosial dan manajerial oleh individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan, menciptakan, dan menganti barang dan nilai dengan orang lain.

Dalam hal ini yang sudah sya sampaikan di blog diatas bahwa memang sebagai manajer di bidang pendidikan yang tugasnya yaitu akan merencanakan sesuatu hal di bidang pendidikan seperti membuat sekolah yang baik agar pelanggan (siswa) dapat puas dengan jasa yang kita berikan, jurusan manajemen pendidikan perlu mempelajari manajemen pemasaran jasa. yang salah satunya membahas mengenai kepuasan pelanggan.

Dengan kata-kata dari pak amril yaitu menjual diri, yang artinya bahwa kita harus mengupgrade skill yang kita punya agar orang lain dapat menggunakan kita dengan skill dan ilmu yang kita miliki sehingga uang pun akan mengikuti kita makanya kita harus mempelajari yang namanya manajemen pemasaran jasa yang diajarkan oleh pak amil SE, MPd.