Sabtu, 16 Mei 2015

MANAJEMEN PEMASARAN- Distribusi , Franchising, Dan MLM

Pertemuan tanggal 12 Mei 2015 di Gedung Daksinapati saya kembali kuliah Manajemen Pemasaran Jasa, Pada kesempatan kali ini, pak Amril Muhammad berhalangan untuk hadir mengajar di kelas, perkuliahan dilanjutkan dengan presentasi kelompok yang dijelaskan oleh Yudi Guntara dan Rahmat dwi harbianto yang akan menjelaskan mengenai materi Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan.

A.    Distribusi
Untuk memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Proses ini disebut distribusi.

1.     Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a. Menurut Michael J. Etzel
Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis

b.Menurut Suhardi Sigit
Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen.

Dari beberapa pengertian saluran distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah sebuah jalur atau perantara yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.

2.     Macam-Macam Saluran Distribusi
Gambar berikut melukiskan empat saluran yang digunakan dalam distribusi produk konsumen;
a.     Saluran A
Bagan ini melukiskan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna akhir menggunakan saluran pemasaran langsung.

b.     Saluran B
Merupakan saluran yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli langsung dari produsen.

c.     Saluran C
Merupakan suatu pola perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.

d.     Saluran D
Saluran ini sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.

Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.      Saluran distribusi intensif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon konsumen itu berada.

b.     Saluran distribusi selektif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.

c.     Saluran distribusi eksklusif
Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

1.     Memilih Saluran Distribusi
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a.     Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b.     Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c.     Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d.     Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang wajar.
e.     Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f.      Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang akan digunakan.
g.     Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur-penyalur.
h.    Melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat adanya perkembangan-perkembangan pasar.

2.      Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa yang sering digunakan.
a.     Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut.
b.      Produsen  => agen  => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
3.     Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a.  Fungsi Pertukaran
1)  Pembelian
2)  Penjualan
3)  Pengambilan risiko

b.     Fungsi Penyediaan Fisik
1)  Pengumpulan
2)  Penyimpanan
3)  Pemilihan
4)  Pengangkutan

c.     Fungsi Penunjang
1)  Pelayanan sesudah pembelian
2)  Pembelanjaan
3)  Penyebaran informasi.
4)  Koordinasi saluran

4.      Marketing Channels Create Utility
Saluran pemasaran menciptakan empat jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Utilitas Waktu adalah memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan menginginkannya. Utilitas tempat dibuat dengan membuat produk yang tersedia di lokasi di mana pelanggan ingin membeli mereka. Utilitas kepemilikan berarti bahwa pelanggan memiliki akses ke produk untuk menggunakan atau menyimpan untuk penggunaan masa depan.. Anggota saluran kadang-kadang membuat bentuk utility dengan merakit, menyiapkan, atau menyempurnakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah individu.

A.    FRANCHISING
1.     Pengertian Franchising (Waralaba)
Franchising atau waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu dari pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.
2.     Tipe Sistem Franchising
a.     Product and trademark franchising
Franchisee hanya mendapatkan hak untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b.      Business format franchising.
Franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas. Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.
3.     Ciri-ciri Franchising
a.    Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan)
b.    Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan periode waktu tertentu
c.     Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba
d.    Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem pewaralaba.

4.     Keuntungan Waralaba
a.      Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b.     Kepemilikan pribadi
Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c.     Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d.     Nasihat dan bimbingan finansial
Terwaralaba mendapat bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
e.     Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.[1]
5.     Kerugian Waralaba
a.     Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b.     Laba yang dibagi.
Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c.     Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas.

B.    Multi Level Marketing
1.     Pengertian MLM
Multilevel marketing  atau penjualan bertingkat atau juga disebut penjualan berjenjang ialah sebuah usaha yang menggunakan system jaringan untuk memperluas jaringannya. Setiap orang yang masuk disebut distributor.  Mereka memperoleh komisi untuk penjualan mereka sendiri  dan juga menghasilkan komisi bagi upliners yang merekrut mereka. Pada saatnya, mereka menerima  komisi dari setiap downliners yang  mereka rekrut. Semakin banyak downliners yang direkrut maka semakin banyak pula komisi yang akan didapat.
2.     Kelebihan MLM Dibandingkan Usaha Lain
Berikut adalah beberapa kelebihan dari MLM :
a.     Pemutusan rantai distribusi         
Jalur distribusi MLM: pabrik => supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan jalur distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b.     Personal franchise
Anda membeli usaha baru yang produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda tidak perlu biaya yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk menjadi bagian dari jaringan anda.
c.      Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap anda mensposori sesorang berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda suka, tanpa batasan
d.     Penghematan biaya iklan
Setiap distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini, biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda bayangkan, berapa biaya yang telah dihemat oleh perusahaan.
e.     Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha sendiri dengan modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat khusus, limitasi ini telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk Anda yang bercita- cita memiliki usaha sendiri.
f.       Mengurangi biaya sales person
Konsep MLM yang setiap distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales person sekaligus konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di bawahnya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun, ada beberapa perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih diikutkan ke pelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut menjadi profesional dan berwawasan luas.
4.     Keuntungan Menjadi Seorang Distributor
a.     Bisa memulai bisnis dengan biaya rendah
b.     Keuntungan yang besar jika memenuhi target
c.     Kesempatan dilatih oleh orang yang berhasil dengan biaya rendah
d.     Bisa membangun jaringan sendiri tanpa batas
e.     Mendapatkan passive income dan kebebasan waktu.
f.     Bebas dari masalah administrasi dan operasional perusahaan
g.    Bisa mengembangkan mental dan kepemimpinan secara teori dan praktik

Senin, 11 Mei 2015

MANAJEMEN PEMASARAN JASA - OUTING LASS DI AKK

Outing Class Ayam Kremes Kraton


 

Pada hari selasa, tanggal 5 Mei 2015 saya beserta teman-teman saya mahasiswa UNJ jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2013 kelas B melakukan kegiatan outing class di rumah makan Ayam Kremes Kraton cabang Rawamangun sekitar jam 1 siang di sekitar daerah rutan kayu untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa.   

Setelah kami makan sekitar jam setengah 2, manajer rumah makan AKK yang bernama ibu Rofi bercerita tentang AKK mulai dari siapa pendirinya, suka-dukanya sampai perkembangan AKK sejauh ini. AKK berdiri sudah 12 tahun dan didirikan oleh Ibu R.R. Welas Sriningsih yang berasal dari Solo yang kental dengan kraton, maka terciptalahlah nama Ayam Kremes Kraton. AKK ini sudah memiliki 7 outlet di Jakarta, yang lumayan besar tempat makannya ada di daerah tebet dan menteng dan ibu Rofi diberi kepercayaan untuk mengelola 5 outlet.

     Beliau adalah ibu Rofi selaku Manajer Ayam Kraton Kremes rawamangun


Awalnya AKK adalah rumah makan Solo dan karena survey membuktikan bahwa peminat ayam sangat banyak maka AKK pun berubah untuk menjual ayam kremes. AKK ini mengedepankan kepuasan pelayanan para pegawainya kepada para konsumennya. 
Suasananya pun cukup tradisional mulai dari lampu-lampu hiasan yang terbuat dari kayu ukiran, juga pegawai yang menggunakan seragam batik. Setiap outlet mereka mempunyai dekorasi yang sama agar mudah diingat oleh para konsumennya.   
Mereka mengandalkan kremes sehingga semua menu yang ada menggunakan kremes bahkan sampai menjual kremesnya saja yang dikemas didalam toples dan dibandrol harga 20 ribu rupiah. Saingan mereka dalam mengandalkan kremes adalah Ayam Suharti tetapi mereka tidak hawatir karna harga yang mereka bandrol jauh lebih murah.
AKK memiliki menu selain ayam, seperti ikan, tahu, tempe, kangkung dan sayur asam. 
Mereka juga mempunyai 4 aneka sambal untuk menjadi ciri khas dan membedakan dengan rumah makan lain.

AKK ini hanya bisa menyediakan minuman air mineral dengan label AKK ini dikarenakan pelayan yang kerepotan untuk membuat jenis minuman lainnya dan air mineral pun sangat simpel dan cepat saji cocok untuk para karyawan yang menggunakan waktu istirahat makan nya dengan baik.
AKK ini memiliki peternakan ayam sendiri, ayam yang dikirim ke setiap outlet adalah ayam yang sudah dibumbui jadi pegawai hanya tinggal menggoreng nya, begitu pun dengan kremesnya, jadi pegawai pun tidak tahu resep rahasianya. ibu Rofi ingin membuat AKK menjadi rumah makan ayam yang ternama nomor satu di Indonesia dan membuat warga Indonesia lebih menyukai ayam lokal dari pada ayam luar negeri lalu menjadi ayam KFCnya indonesia.

perkembangan dari AKK terakhir, AKK berhasil memenangkan tender RS. Gatot Subroto, bersama Ayam Bakar Mas Mono dan Mcd AKK akan melayani pesanan bulan Ramadhan sekitar 10.000 bungkus.
 
dengan Manager seperti ibu rofi menurut saya restorannya akan menjadi lebih baik, karena hampir setiap kali ia ingin ebuat suatu ide, ia pasti akan pergi ke tempat restoran yang lainnya, dan mencompare dengan restorannya.